Senin, 18 April 2016

Praktikum Farmasetika membuat Infus Orthosiphon



















Tujuan :
Pembuatan Infus Orthosiphon
Kelengkapan Resep :
  1. Nama, alamat dan No SIP dokter
  2. Nama dan Tanggal penulisan resep
  3. Cara pemakaian
  4. Usia pasien
  5. Paraf dokter
Dasar Teori :
INFUSA, adalah sediaan air yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90ÂșC selama 15 menit.
Pembuatan. Campur simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flannel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infuse yang dikehendaki
Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah, infuse yang mengandung bukan bahan khasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia. Untuk penggunaan infuse berikut, digunakan sejumlah yang tertera.
Kulit kina……………………… 6 bagian
Daun digitalis…………………… 0,5 bagian
Akar Ipeka …………………………… 0,5 bagian
Daun Kumis kucing………… 0,5 bagian
Sekale Kornutum……………… 3 bagian
Daun Sena…………………………… 4 bagian
Temulawak……………………………… 4 bagian
Derajat halus simplisia yang digunakan untuk infuse harus mempunyai derajat halus sebagai berikut; ( Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III hal 12
Serbuk (5/8) : Akarmanis, Daun Kumiskucing, Daun Sirih, Daun Sena





Formula Baku :
Formularium Nasional hal 220)
Setiap 100 ml mengandung :
                Orthosifonis folium 500 mg
                Aqua ad 100 gram

Perhitungan :
No
Nama Bahan
Perhitungan
Jumlah Penimbangan
1.
Orthosifonis folium
500 mg
500 mg
2
Aqua
99,5 g + ( 2 x 0,5 g ) =
101,5 g setara 101,5 ml
101,5 ml
3



Cara Pembuatan :
  1. Dikalibrasi botol ukuran 100 ml.
  2. Dihaluskan Orthosifonis Folium sampai derajat halus ⅝
  3. Ditimbang Orthosiphonis Folium sebanyak 0,5 g
  4. Ambil air 100 ml masukkan ke dalam panci infusa lalu rebus sampai suhu air 90◦ C sekitar 15 menit
  5. Lalu masukkan orthosifonis folium kedalam panci infusa
  6. Tunggu 15 menit, sambil diaduk tiap 5 menit
  7. Tuang rebusan orthosifonis folium (saring dengan kain flanel)
  8. Diamkan sampai dingin sekitar 30 menit
  9. Masukkan botol
  10. Cukupkan dengan air yang ditambahkan pada sisa rebusan sampai 100 ml.
  11. Beri etiket

Etiket :
Warna : Putih
Signa : 3 kali sehari 1 sendok makan
Label :
Pembahasan :
Praktikum pembuatan infusa Orthosiphonis Folium. Simplisia yang dipakai adalah Orthosiphonis Folium kering. Karena simplisa kering maka air yang dibutuhkan ditambah 2 kali bobot simplisia kering. Penambahan air berguna untuk mengganti air sel yang hilang. Orthosiphonis Folium dihaluskan terlebih dahulu untuk menambah luas permukaan. Penambahan luas permukaan menambah bidang kontak pelarut dengan simplisia sehingga memepercepat pelarutan. Karena pada laboratorium tidak tersedia ayakan no 5 dan 8 maka ukuran serbuk Orthosiphonis Folium dikira- kira 2 - 3,35 mm.  
Setelah dihaluskan serbuk simplisia siap untuk disari. Pada pembuatan infusa penyarian dipakai air panas pada suhu 90 derajat Celcius. Sebuk simplisia dimasukkan ke dalam panci infus yang telah berisi air panas bersuhu 90 derajat Celcius. Pada suhu ini zat aktif masih stabil dan proses penyarian paling maksimal. Proses penyarian berlangsung 15 menit sambil sesekali diaduk. Bila lebih dari 15 menit dikhawattirkan zat aktif akan rusak oleh pemanasan. Infusa merupakan penyarian yang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/ekstrak yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.
Infuse diserkai sewaktu masih panas melalui kain flannel. Untuk mencukupi kekurangan air, ditambahkan air mendidih melalui ampasnya. Infus ditunggu sampai dingin kemudian dimasukkan botol.
Khasiat Fitoterapi yang tercantum dalam Materia Madika Indonesia yakni sebagai obat untuk memperlancar pengeluaran air seni. Diketahui juga bahwa khasiat dari daun kumis kucing itu sendiri adalah sebagai  diuretikum dan manfaat lainnya yang telah diteliti  adalah untuk mengobati  infeksi kandung kemih,  kencing manis, tekanan darah tinggi, rematik, menghancurkan batu ginjal dan menurunkan kadar kolesterol.


Kesimpulan :
Resep  diatas berkhasiat untuk  gangguan saluran kemih dan kencing batu.

Daftar Pustaka :

  1. Anief, Moh, 1991, Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
  2. Anonim, 2015, Farmakope Indonesia edisi V, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.
  3. Anonim, 1980, Materi Medika Indonesia, Jilid 4, DEPKES RI : Jakarta
  4. http://nunuunuruul.blogspot.co.id/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar